Pasadeng Batik Khas Jember

    Pasadeng Batik Khas Jember

    JEMBER - Batik merupakan warisan seni asli Indonesia yang adiluhung. Masing-masing daerah di Jawa memiliki corak kekhasan yang berbeda dari daerah lainnya. Misalnya corak batik Solo akan berbeda dengan batik dari Pekalongan, Lasem Rembang, Madura bahkan batik khas Jember bertema batik Pasadeng mengangkat sejarah kerajaan Sadeng memiliki estetika seni yang khas.

    Selama dua hari sejak Sabtu, Minggu (30-9 sd 1-10-2023) bertempat di Bukit Terapi 9 Curahnongko Tempurejo sebanyak 40 orang mahasiswa dari prodi fakultas Usuludin dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Achmad Siddiq Jember melaksanakan pelatihan Kelas Membatik dipandu oleh Siti Hariyani dari Sanggar Batik Hariyani Ambulu Jember. Selama dua hari peserta kita ajari membuat design, mencanting dan pewarnaan, kata Hariyani sebagai pembimbing. 

    Sedangkan Syafiqul Umam selaku ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Sejarah UIN menyampaikan kepada awak media, kelas membatik ini secara rutin dilaksanakan setiap tahun. Selain belajar teknis membatik kami mencoba menelusur dari dimensi seni dan budaya. 

    Kegiatan semakin meriah karena pada malam hari  diselenggarakan penampilan seni dan sarasehan budaya, menampilkan narasumber Sujatmiko sebagai pegiat sosial ketua Forum Pembauran Kebangsaan/FPK  Jember dengan tema Menguak Sejarah Perkembangan Masyarakat dan Pondok Pesantren sepuh (tua) di Jember.Sedangkan  Hariyani menjelaskan filosofi seni batik. Persepsi kita selama ini menganggap daun tembakau sebagai motif batik Jember  ternyata tidak benar karena motif  tembakau ciri khas batik Temanggung. Maka hasil dari simposium pegiat batik Jember beberapa waktu lalu menetapkan Pasadeng sebagai motif batik khas Jember. 

    Unesco sudah mengakui keberadaan batik sebagai kekayaan Indonesia  dan tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai  Hari Batik. Masyarakat dihimbau mengenakan baju batik pada Hari Batik.

    Acara diskusi semakin gayeng ketika Cak Nung dari Jendra Kabudayan, memberikan motivasi terkait peran serta mahasiswa dalam melestarikan  seni budaya Nusantara dan bersikap arif bijaksana,  proposional dalam menyikapi kemajuan medsos. H. Karimullah Dahrujiadi sebagai pemilik Bukit Terapi 9 memberikan apresiasi positif dan mempersilahkan kepada mahasiswa untuk menggunakan BT 9 sebagai tempat beraktifitas dan berkarya. (Siswandi)

    kab kember
    Siswandi

    Siswandi

    Artikel Sebelumnya

    Dandim 0824/Jember Terima Laporan Korps...

    Artikel Berikutnya

    Karnaval Mobil Hias Hasil Kolaborasi Pemkab...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Panglima TNI Dampingi Menkopolkam Monitoring Pilkada Serentak Tahun 2024
    Kunker Pangkogabwilhan I Ke Tanjung Balai Karimun, Tinjau Pilkada Serentak di Wilayah Perbatasan
    Bakamla RI Sambut Kapal PCG BRP Gabriela di Dermaga Bitung

    Ikuti Kami